Selasa, 03 Juni 2008

pemilu amerika 2008 dari sudut teori hubungan internasional

Seminar “ The Road to ًWhite House: How American Choose a President”
Speaker: Mr. Tristram Perry (Press Attach US Embassy)
Dr. Dewi Fortuna Anwar (Deputi ketua LIPI)
Review
Dalam seminar pertama Mr. Tristram banyak membicarakan mengenai pemerintahan Amerika Serikat apakah pemerintahannya merupakan pemerintahan tertua didunia? Pada dasarnya Amerika bukan Negara tua jadi pemerintahannya juga bukan pemerintahan yang sudah lama dibangun, Amerika dahulu merupakan koloni dari Inggris maka dari itu terdapat kesamaan dengan Indonesia yang merupakan koloni dari Belanda. Mengapa pemilu Amerika Serikat mengundang perhatian banyak kalangan di dunia, karena Amerika Serikat merupakan Negara global Power dan setiap kebijakan akan berakibat ke seluruh dunia. Dengan begitu betapa pentingnya memperhatikan jalannya pemilu di Amerika Serikat.
Selain itu ia juga menjelaskan mengenai jalannya pemilu di Amerika dimulai dari January di Iowa, Supper Tuesday, Democratic Convention, Republics Convention, dan terakhir Election day.
Pada bagian kedua Dr. Dewi lebih menekankan akan kebijakan luar negeri para calon presiden Amerika Serikat. Barak obama pernah tinggal selama kurang lebih 4 tahun di Indonesia bukan berarti bahwa kebijakan luar negerinya nanti akan berpihak pada Indonesia dan mengenai hillary Clinton karena dia adalah kandidat perempuan satu-satunya bukan berarti ia akan melindungi segenap kepentingan kaum perempuan. Jadi pada dasarnya jangan hanya melihat latar belakang historisnya saja tapi lihatlah kebijakan-kebijakan yang hendak mereka laksanakan ketika menjabat presiden nanti. Sedangkan Mc Cain lebih realis dalam kebijakan luar negerinya yang prioritasnya tidak jauh dari kebijakan George W Bush yang menginginkan Amerika tetap memegang peran penting sebagai polisi dunia.
Ada pertanyaan yang mengundang perhatian pada saat seminar yakni mengenai kebijakan Amerika Serikat yang selalu memihak pada kepentingan Israel. Dan Dr Portuna tidak menolak pendapat tersebut ia menyatakan bahwa Amerika memang mendukung Israel hal ini dikarenakan basik idiologi posisinya Amerika. Karena masalah sejarah, ekonomi, politik, pendidikan, komunikasi, entertainment atau hiburan semuanya dikuasai oleh Yahudi belum lagi konstitusi di Negara-negara bagiannya. Maka dari itu memang sudah posisinya Amerika Serikat mengambil kebijakan tersebut.
Analisa
Teori rasionalisme dapat dijadikan rujukan analisa seminar tersebut, dimana dalam seminar tersebut menyebutkan bagaimana memilih pemimpin yang tepat bagi rakyat Amerika Serikat yang menginginkan perubahan. Tentu dalam memilih dan memberi dukungan tidak hanya berdasarkan latar belakang historis saja tapi semua itu harus dipertimbangkan secara rasional bagaimana kebijakannya. Bagi Indonesia sendiri bagaimana kebijakan luar negerinya terhadap Indonesia dan bagi masyarakat dunia melihat bagaimana kebijakan luar negerinya secara menyeluruh, seperti kebijakan di timur tengah, mengatasi konflik Israel Palestina, Irak, Afganistan, juga masalah-masalah global sepeti terorisme dan global warming.
Peter Abell, London school of economics and political science dengan teori pilihan rasionalnya menyatakan bahwa “ satuan-satuan perilaku (biasanya dari setiap orang) mengoptimalkan pilihan-pilihannya (tindakan-tindakan) mereka dalam kondisi-kondisi tertentu . Berdasarkan teori tersebut bahwasanya dalam memilih itu harus rasional dan lakukanlah dengan sebaik-baiknya ke arah yang optimal agar tidak menyesal dikemudian hari.
Andrew Linklater menyatakan bahwa “rasionalis ditarik dari elemen realis dan idealis yang berada dipertengahan antara keduanya” . Berdasar pada teori tersebut Amerika Sebagai negara Super Power yang mengontrol kekuatan global masih memainkan peran penting dalam dunia Internasional belum lagi kebijakan –kebijakan barunya, apakah bisa menciptakan kedamaian dunia, jadi pemilu kali ini sangat menarik perhatian publik di seluruh dunia.
Charles W. Kigley dalam bukunya Trend and Tranformation in word politics menyatakan bahwa “konstruktivisme di gunakan untuk menjelaskan bagaimana semua paradigma mempercayai dukungannya dalam menyampaikan teori dan pencapaian bersama keputusan umum atau konsensus intersubjektive, dalam pendefinisian terbaik menjelaskan secara detail konsep dari masalah internasional dan komunikasi adalah bagian dari pandangan dan pengertian” . Jadi pandangan para calon ini akan kebijakannya luar negerinya merupakan representasi dari paradigmanya dan konsepnya dalam menyikapi kondisi dunia saat ini, dengan begitu cara pandang para calon dapat diketahui dari kebijakan-kebijakan yang hendak ia terapkan nanti.
C Reus Smith, menyatakan bahwa ” kaum kontruktivis memberlakukan aktor politik Internasional sebagai entitas sosial yang mana identitasnya dibentuk oleh lingkungan sosial dimana mereka beraksi. Kepentingan para aktor dalam interaksi sosialnya tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal melainkan oleh identitasnya” . Dari pendapat Smith diatas dapat dipakai untuk menganalisa mengapa setiap kebijakan Amerika Serikat seringkali berdasar pada kepentingan Israel dalam hal ini Yahudi. Hal ini dikarenakan faktor lingkungannya dan interaksi yang memang sudah lama terjadi menjadikan hal ini sebagai identitasnya dan Amerika Serikat tidak bisa untuk keluar dari kebiasaanya itu. Seperti yang diungkapkan Dr Portuna dalam seminar bahwa memang basis ideologi posisi Amerika yang mengharuskan untuk itu .
Kesimpulan
Dari review seminar diatas dapat diambil sebuah kesimpulan sementara bahwasanya pemilu di Amerika Serikat tahun 2008 ini merupakan peristiwa penting bagi dunia internasional semua itu dikarenakan Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang segala kebijakannya mempengaruhi situasi ekonomi, politik dan budaya seluruh masyarakat dunia. Mengikuti terus perkembangannya dapat dijadikan patokan seperti apa masa depan masyarakat internasional nantinya.
Mesti begitu, latar belakang historis dan karakteristik para calon belum tentu bisa dijadikan acuan bagi kebijakannya di masa akan datang. Untuk memberikan dukungan yang terbaik adalah dengan melihat bagaimana kebijakan-kebijakan luar negerinya kedepan.


Daftar Pustaka
Adam,kuper, jessika, kuper, ensiklopedi ilmu-ilmu sosial, Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2000
Andrew Linklater, Rationalism, dalam buku S Burchil, et al., Teori of Internasional Relations, 2nd edition, Palgrave, New York: 2001.
Charles W. Kigley, Jr. And Eugene R. Wittkopf, World Politics: Trend and Transformation, sixth edition, St. Martin’s Press, N.Y.: 1997.
C Reus Smith, “ Construktivism” dalam buku S Burchil, et al., Theoris of Internasional Relation, 2nd edition, Palgrave, New York: 2001.

0 komentar: