Jumat, 09 Oktober 2009

Sejarah Pemikiran dan Sains Peradaban Yunani Kuno

Sejarah Pemikiran dan Sains Peradaban Yunani Kuno

Pendahuluan

Peradaban Yunani merupakan akar sejarah budaya peradaban Barat yang telah berdiri sejak 2000 SM namun baru menjadi sebuah Negara berpemerintahan sekitar 800 SM - 322 SM. Dilihat dari letak geografisnya peradaban Yunani memang berada di wilayah benua Eropa, karena itu peradaban Yunani menjadi kebanggaan sejarah peradaban barat. Peradaban Yunani kuno terletak di sebelah selatan semenannjung Balkan. Peradaban

Kehidupan bangsa Yunani Kuno menggantungkan dirinya pada kegiatan pertanian karena wilayahnya yang sebagian besar berupa pegunungan, selain itu mereka juga melakukan kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah. Bangsa Yunani merupakan campuran antara penduduk asli dan pendatang yang berasal dari padang rumput sekitar Laut Kaspia. Mereka termasuk Ras Indo Jerman yang disebut bangsa Hellas yang gagah berani. Mereka berimigrasi sejak tahun 2000 Sm kemudian menetap di berbagai daerah.[1]

Dengan letak geografisnya yang merupakan pegunungan mengakibatkan daerah satu dengan daerah lannya terpisah sehingga dalam wilayah politiknya bangsa Yunani mengembangkan system kesatuan politik yang disebut polis dan Negara kota (state city). Polis yang berkembang mula-mula di daratan Yunani adalah kota perdagangan Mycena (yang semula merupakan daerah koloni kerajaan Kreta). Kemudian berkembanglah ratusan polis di Yunani. Hubungan antar polis di Yunani antara lain dalam perdagangan maupun pertukaran ide/gagasan yang kemudian membentuk peradaban Yunani. Masyarakat Yunani bangga sebagai warga kota, mereka merasa Superior sedangkan yang tinggal di luar polis dianggap sebagai bangsa ”barbar”. Rasa Superior itu kemudian tampak pada masyarakat yang tinggal di polis-polis terkemuka Yunani antara lain Sparta dan Athena.[2]

Peradaban Yunani Kuno memiliki penginggalan sejarah yang sangat besar mulai dari peninggalan berupa bangunan-bangunan kuno juga peninggalan filsafat, keilmuan dan sastra. Peradaban Yunani Kuno merupakan peradaban Barat yang paling tua dengan nuansa alam dan bangunan bersejarah yang begitu kental. Dunia Barat sangat bangga akan peninggalan filsafat, ilmu dan sastra dari peradaban Yunani yang dijadikan sebagai akar sejarah budaya Barat. Rasa bangga ini menjadikan hasil budaya peradaban Yunani adalah yang terbaik di jamannya dan merupakan murni hasil karya dan cipta peradaban Yunani

Dengan demikian dalam makalah ini akan dibahas mengenai peninggalan budaya Yunani khususnya filsafat dan sains dan apa benar hasil budaya bangsa Yunani sama sekali tidak tercemar budaya bangsa lain di jamannya.

Pembahasan

Hasil budaya Peradaban Yunani yang paling dibanggakan oleh Barat adalah filsafat dan sainsnya. bangsa Yunani sudah mencapai kemajuan luar biasa di bidang matematika, filsafat, kesenian, astronomi, kedokteran, musik dan politik, bahkan hingga kini hasil budaya mereka ini masih diakui. Dalam periode 1000 s.M. sampai dengan masa Nabi Isa a.s., bangsa Yunani mulai mengembangkan konsep filosofi yang berkaitan dengan sains, politik dan kesenian.[3]

Diantara para pemikir Yunani adalah phytagoras, sokrates, Thales, Plato dan lainnya.mereka banyak memberikan sumbangsih pemikiran filsafat bagi sejarah peradaban barat. Phytagoras berpendapat bahwa semua ilmu pengetahuan bersumber pada matematika khususnya keterkaitan musik, astronomi dan fenomena spiritual dengan bilangan-bilangan. Berikutnya Sokrates, Ia berusaha menjelaskan kepada para pengikutnya pemahaman tentang makna kehidupan yang baik dan saleh. Socrates berusaha mengajarkan tentang makna kehidupan dan kematian, Ia juga menganjurkan bangsa Athena agar berdoa bagi kebajikan dan bukan untuk keuntungan material.[4]

Karya legendaris Plato dalam buku Timaeus dan Critias merupakan ide dasar pemikiran bentuk Negara republik. imaeus dimulai dengan pembukaan, diikuti dengan catatan pembuatan dan struktur alam semesta dan peradaban kuno. Dalam bagian pembukaan, Socrates merenungkan mengenai komunitas yang sempurna, yang dideskripsikan dalam Republic karya Plato.[5] Begitu pula dalam buku critias yang menceritakan komunitas sempurna yang didefinisikan sebagai republic.

Dalam ilmu sains peradaban Yunani memberikan sumbangan dalam kepada ilmu falak, ilmu hisab, ilmu pengobatan, ilmu politik, ekonomi dan undang-undang. Dengan bangga Barat meyakini pemikiran rasional dan logika merupakan gagasan asli dan yang dimulai dalam peradaban Yunani. Dalam dunia akademikj pandangan utama tentang asal-usul filsafat dan sains Yunani Kuno menganggap factor-faktor local budaya Yunani sendiri sebagai pencetus pemikiran rasional dalam peradaban Yunani.[6]

Peradaban Yunani menghasilkan banyak pemikiran dan sains yang hingga kini masih dipergunakan dan menjadi kebanggan peradaban Barat saat ini yang mereka anggap sebagi hasil budaya murni bangsa Yunani tanpa tersentuh budaya peradaban lain pada zamannya. Diantara sarjana kajian Yunani terkemuka seperti Jaeger, Coplestone, Russell, Marias, Lloyd, Flew dan Guthren memiliki pendapat demikian seperti halnya yang di ungkapkan Coplestone, para fiosof Yunani sama sekali tak tahu menahu tentang pemikiran Mesir dan Timur maka pemikiran dan sains mereka adalah hasil kepintaran luar biasa Yunani semata-mata tanpa kaitan apa pun dengan Mesir atau Babylonia.[7]

Pada dasarnya pemikiran Yunani tidak sepenuhnya murni hasil karya bangsa Yunani namun juga memiliki pengaruh dari kebudayaan peradaban lain yang ada sebelum atau sezaman dengannya. Sarjana Yunani lainnya mengkaji ulang mengenai asal usul keintelektualan budaya Yunani seperti James, Bernal, Burket, Osbourne, Preusk, Cline dan lainnya.[8] Dari kajian mereka terdapat keterkaitan peradaban Yunani dengan peradaban lainnya.

Salah satu contohnya adalah pemikiran Phytagoras yaitu mengenai keberadaan ruh atau jiwa dan menganggap ruh terperangkap dalam tubuh jasmani sebagai hukuman karena suatu dosa. Ruh tersebut terkutuk harus menjalani berbagai bentuk inkarnasi, baik sebagai manusia atau pun hewan. Pandangan itu menunjukkan adanya pengaruh keyakinan agama Hindu bangsa India, antara lain juga terlihat dari demikian banyaknya sesembahan dewa dan dewi bangsa Yunani yang memiliki kemiripan dengan kumpulan sebagaimana yang terdapat dalam kitab Veda dan tentang inkarnasi jiwa.[9] Phytagoras banyak berkelana dan memperoleh pendidikan dalam bidang yang berkaitan dengan Orpheus, Ibrani, Mesir, Chaldea, Hindu dan Zoroaster.

Karya besar Plato Timaeus dan Critias menurut James menunjukkan betapa besarnya utang ilmu para pemikir Yunani Kuno kepada peradaban Mesir pada zaman besi. James juga meringkas semua doktrin asli yang terdapat dalam filsafat Yunani dan selanjutnya membuktikan doktrin-doktrin tersebut bias diketahui asal-usulnya dalam system kepercayaan terpahat di batu prasasti yang disebut sebagai Teologi Memphis lebih kurang 4000 Sm yaitu pada zaman ketika dinasti-dinasti pertama Mesir mendirikan ibu kota pertama mereka di Memphis yang kini terkenal dengan kota Kairo.[10]

Martin Bernal dalam bukunya Black Athena menungkapkan adanya keterkaitan peradaban Semit (yahudi), Mesir dan Yunani. Hal ini terlihat dari bahasa Yunani yang walaupun termasuk dalam rumpun bahasa Indo-Eropa, banyak meminjam dari perbendaharaan kata bahasa Kan’an / Semit, dan bahasa Mesir. Bernal juga telah membuktikan bahwa kebudayaan dan peradaban Yunani banyak terpengaruh oleh kebudayaan dan peradaban Mesir dan Funesia, dua bangsa yang pernah menjajah tanah besar dan kepulauan Yunani sekitar 1500 SM, fakta ini juga tidak dibantah oleh sumber-sumber klasik bangsa Yunani.[11]inilah bukti-bukti adanya keterkaitan antara pemikirin bangsa Yunani denga pemikiran bangsa lainnya.

Kesimpulan

Dilihat dari uraian-uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya kebudayaan Yunani juga memiliki pengaruh dari kebudayaan lainnya tidak murni hasil kecerdasan luar biasa bangsa Yunani. Pada dasarnya manusia merupakan makhuk social yang memang hidupnya bersosialisasi dengan manusia lainnya begitu pula dengan peradabab yang juga memiliki hubungan dengan peradaban lainnya.

Apalagi bila kebudayaan lainnya lebih baik dari segi ilmu dan pemikiran banyak juga para pemikir Yunani yang pada akhirnya menuntut ilmu ke negeri lain dan kembali kenegrinya dan mempraktekkan ilmu yang telah didapatnya itu dan atau disempurnakannya lagi.

Referensi

Adi, Setia, Melacak Ulang Asal-Usul Filsafat dan Sains Yunani Kuno, Islamia Tahun III No I, hlm105

http://www.averroes.or.id/opinion/akar-permasalahan-filsafat-yunani.html, yang diakses pada Rabu, 16 September 2009.

Sokrates-Perkembanan Filsafat dan Agama Bangsa Yunani Dalam http://persatuan.web.id/?p=196 yang diakses pada Rabu, 16 September 2009

http://id.wikipedia.org/wiki/Atlantis yang diakses pada Rabu, 16 September 2009. yang diakses pada Rabu, 16 September 2009



[2] Ibid.

[3] Sokrates-Perkembanan Filsafat dan Agama Bangsa Yunani Dalam http://persatuan.web.id/?p=196 yang diakses pada Rabu, 16 September 2009

[4] Ibid

[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Atlantis yang diakses pada Rabu, 16 September 2009. yang diakses pada Rabu, 16 September 2009

[6] Adi, Setia, Melacak Ulang Asal-Usul Filsafat dan Sains Yunani Kuno, Islamia Tahun III No I, hlm105

[7] Ibid, hlm 106

[8] Ibid.

[9]Sokrates-Perkembanan Filsafat dan Agama Bangsa Yunani Dalam http://persatuan.web.id/?p=196 yang diakses pada Rabu, 16 September 2009

[10] Opcit, hlm 108

[11] Ibid, hlm 109.

0 komentar: